23-25 Desember
Hari ini adalah hari yang saya dan teman-teman saya tunggu,
karena hari ini ada Ujian Kenaikan Tingkat/Sabuk, disana kami akan di uji
fisik, jurus (sesuai sabuk) dan fight.
Kami berkumpul di Al Azhar Pusat, lalu berdo’a, diberi
arahan lalu kami berangkat menuju Cinagara dengan menggunakan truk tronton,
selama di perjalanan kami banyak melakukan aktifitas, ada juga yang tertidur.
Setelah kurang lebih 2 jam kami di perjalanan, akhirnya kami
sampai, kami langsung membagi kamar dan kami diberi waktu untuk bersih-bersih
dan istirahat, lalu kami melaksanakan sholat ashar lalu kami makan, setelah itu
kami menunggu sampai maghrib, lalu setelah sholat maghrib kami bersiap untuk
mengganti pakaian menjadi baju Silat. Dan setelah itu kami sholat Isya dan kami
melaksanakan upacara pembukaan sampai jam 11 malam.
Saat selesai upacara kami memisahkan diri sesuai sabuk, saat
ini saya berada di sabuk kuning 2, dan saya dan teman-teman yang berada di
sabuk kuning 2 mendapatkan penguji yang sangat tegas yaitu ka Arif, kami
awalnya takut tapi kami yakin karena ke tegasan ka Arif lah yang membuat kami
bisa.
Esoknya kami dibangunkan untuk sholat subuh dan setelah
sholat subuh kami diberi waktu untuk berganti pakaian lalu menuju ke aula untuk
makan, setelah makan dari jam 8-11 kami akan diuji fisiknya oleh penguji
masing-masing sabuk, sabuk kuning 2 khususnya kami di uji dengan berbagai ujian
seperti : jalan jongkok 2 putaran di tanjakan, merayap 2 putaran di tempat yang
sama, push up kurang lebih 400 kali hitungan (gabungan), lari, dll.
Selesai ujian fisik kami bersih-bersih dan melaksanakan
sholat dzuhur, selesai sholat kami makan siang, setelah itu kami semua kembali
ke para penguji dan kami akan diuji gerakan dasar dan latihan jurus yang kami
tekuni sesuai sabuk masing-masing, kami yang berada di sabuk kuning 2 akan di
tes 3 jurus sekaligus yaitu Tempur 1, Jurus 1 dan Jurus 2.
Akhirnya selesai sudah semua ujian, malam terakhir kami
mengadakan malam keakraban sekaligus upacara penutupan Ujian Kenaikan Tingkat
periode 1 tahun 2016 ini, setiap sekolah mempersembahkan penampilan
masing-masing, setelah selesai menampilkan persembahan, kami diarahkan untuk
membuat lingkaran, tiba-tiba salah satu panitia ber akting seolah-olah
kerasukan disusul oleh panitia-panitia lain, kami yang belum tau kalau itu
hanya settingan langsung ketakutan dan kabur, tapi sebagian orang hanya diam
ditempat karena mungkin sudah tau.
Setelah selesai semua susunan acaranya kami pun di iring
untuk masuk kamar masing-masing, kami diberi arahan untuk cepat tidur, saat
disini panitia sudah mulai tegas, karena kami tau kalau pada tengah malam nanti
kami dibangunkan untuk ‘Jurit Malam’, karena itu sudah menjadi suatu kebiasaan.
Ternyata benar kami dibangunkan tengah malam pada jam 1,
kami semua diberi arahan untuk mengganti pakaian menjadi pakaian silat, memakai
sabuk lengkap dengan sepatu juga, kami semua langsung turun menuju lapangan
yang luas, sebelum dilaksanakannya jurit malam, kami diarahkan untuk menutup
mata kami dengan menggunakan sabuk, lalu kami di intruksi kan untuk melakukan
gerakan-gerakan dasar yang di uji, kami diuji ketahanan dengan kuda-kuda
bendung kaki kami tidak boleh meluruskan kaki atau pun jatuh, selama kami
melakukan gerakan itu ada serangan serangan mendadak entah apapun itu contohnya
: tonjokan di perut, sapuan bawah, atau yang lainnya.
Selesai gerakan dasar kami harus mencari teman dari masing-masing
sabuk dengan keadaan mata tertutup, akhirnya setelah mencari-cari saya bertemu
dengan teman se sabuk, dan akhirnya kami di intruksi kan untuk duduk, dan
menunggu bila ada yang memegang kami harus berdiri dengan teman yang sudah
berada di samping.
Dan ‘Jurit Malam’ pun di mulai, kami berkelompok berjalan
menyusuri jalanan tanpa adanya arahan dan cahaya, kami berhenti di pos per pos
yang ada, disana kami bukan hanya jalan, tapi kami pun di tes berbagai soal
seperti : Ikrar dan Janji Anggota, Do’a Pembuka dan Do’a Penutup, push up dan
lainnya.
Setelah kami sampai pada ujung pos, kami dikumpulkan di
sebuah lapangan rumput yang luas, dan baris dengan 3 banjar, disana kami diberi
arahan, setelah ‘Jurit Malam’ kami diberi waktu untuk bersih-bersih lalu sholat
subuh dan diberi waktu untuk ber istirahat, pagi nya kami berkumpul di lapangan
rumput dan mengadakan Fight Akbar, Fight Akbar ini tidak kenal sabuk, semua di
uji dan Fight Akbar ini tidak menggunakan perlindungan apa pun.
Selesai Fight Akbar kami akan menyusuri sawah dan sungai
tanpa alas kaki, kami harus berhati-hati untuk ini, karena banyak sekali beling
dan kayu tajam yang akan kami lewati. Selesai penjelajahan, ada seorang dari
sekolah lain yang kakinya terkena pecahan beling saat ada di sungai, beruntung
ada PMI.
Semua sudah selesai, kami bersiap untuk pulang. Lalu kami
berbenah di dalam kamar, dan langsung menaruh barang-barang kedalam truk
tronton, dan kami pulang.
Sekian pengalaman saya dan teman-teman pada saat UKT, Terima
Kasih...
Seruuuu bangeeet!!!!
ReplyDelete